Kamis, 14 Januari 2021
Bekerja di kapal pesiar mungkin menjadi impian sebagian anak muda. Tujuannya tentu berbeda-beda, ada yang karena sebuah cita-cita, ada yang karena faktor ekonomi, ada yang sesuai dengan jurusan sekolah, dan sebagainya.
Tidak salah dan tidak keliru. Masing-masing dari kita memiliki mimpi dan impiannya sendiri. Tidak ada satu orang yang bisamenghakimi mimpi dan cita-cita kita, apa pun bentuknya. Kata orang bijak, jika mimpimu belum ditertawakan orang lain berarti mimpimu masih sederhana.
Maka siapa saja boleh dan sah hukumnya untuk memiliki mimpi, cita-cita, keinginan atau apa pun namanya untuk bisa bekerja di kapal pesiar. Di posisi apa pun, karena nyatanya kapal pesiar menyediakan banyak posisi yang bisa kita lamar.
Pria berusia 26 tahun dan bekerja di bidang perhotelan saat ini menjadi Assistant Sales Manager Hotel Swiss-Bel Inn Saripetojo Solo. Awalnya setelah lulus dari SMK, ia langsung sekolah di ISP Cruiseships and Hotel School Solo dengan jurusan kapal pesiar. Pembelajaran yang harus ia tempuh cukup efektif karena hanya berlangsung selama satu tahun, yang terdiri dari 6 bulan teori dan 6 bulan training di hotel. Nah, dari situlah awal mula Bakti Tri Utomo berkarier di bidang hospitality sampai sekarang.
Kalau untuk gaji di hotel saat ini dan kapal pesiar dulu cukup buat makan sehari-hari sekeluarga dan cukup untuk tabungan masa depan. Ada juga tips yang biasanya diberikan, biasanya jika servis dirasa memuaskan misalnya di restoran. Bagian housekeeping biasanya juga akan mendapatkan tips yang ditaruh di bawah pillow atau meja bagian bawah televisi dengan jumlah yang berbeda-beda.
Akan tetapi ada banyak benefit lain di luar gaji itu sendiri, misalnya kalau di kapal pesiar bisa jalan-jalan gratis di luar negeri dan tambahan pengalaman karena banyak teman di luar negeri. Nah, kalau di hotel keuntunganya banyak relasi dari berbagai bidang apalagi Budi di bagian Sales and Marketing yang banyak berkomunikasi dengan pihak dari luar. Jadi tahu juga karakteristik tamu yang sering nawar, yang baik hati, yang galak, hingga yang pelit, dan bagaimana cara efektifnya untuk menangani.
Selain itu menurut Budi, pekerjaan di hotel saat ini dan ketika di kapal pesiar dirasa sama saja. Karena beban kerja dan tanggung jawabnya juga sama. Ketika di kapal pesiar Budi bekerja di bagian restoran yang notabene sesuai bassic keilmuan yang ia miliki. Sehingga tanggung jawab dan bebean pekerjaan ia tahua betul.
I Ketut Adi, pria kelahiran Bali yang bekerja di bagian kebersihan di kapal cruise Ovation of The Seas. Kapal tersebut memiliki jalur dari Singapura ke Port Klang, Malaysia sehari-harinya. Adi bekerja untuk membersihkan segala sudut kapal. Ia telah tiga tahun bekerja di Royal Caribbean International selaku perusahaan induk dari kapal Ovation of The Seas.
Menurutnya, bekerja di kapal merasa bahagia karena bisa berlayar keliling negara, selain itu selalu ketemu orang baru. Kerinduan akan sanak keluarga adalah duka yang harus ia tanggung. Keriunduan sering kali muncul tatkala harus berlayar untuk waktu yang lama. Posisi sebagai staf kapal membuatnya harus menjalani kontrak kerja selama delapan bulan. Kemudian akan mendapatkan cuti selama dua bulan cuti. Waktu cuti menjadi kebijakan otoritatif para pekerja sendir. Sedangkan untuk gaji sendiri, Adi bisa mendapatkan gaji sebulan bisa dua kali.
Sulaiman berasal dari Madura. Pria ini bekerja sebagai penjaga stand makanan di beberapa tempat berbeda. Sulaiman sudah tiga tahun bekerja di kapal cruise Ovation of The Seas.
Duka yang sering ia rasakan adalah rasa bosan. Karena ia sudah bekerja di kapal tersebut selama tiga tahun. Tetapi, kebahagiaannya adalah gaji yang lumayan, minimal ia akan mendapatkan 1.000 USD (Rp 13 juta).
Di sisi lain, para staf juga dibayari oleh pihak perusahaan untuk tiket pulang pergi ke negara asal. Tapi berhubung kapal singgah di negara-negara yang jauh dari Indonesia, waktu perjalanan pun cukup lama walau terbang dengan pesawat.
Sulaiman mengaku setidaknya ada lebih dari 200 staf berkewarganegaraan Indonesia di kapal Ovation of The Seas. Satu sama lain pun saling mengenal dan menjadi keluarga di atas kapal. Sehingga rasa sepi dan bosan bisa dihilangkan dengan mengobrol atau bercengkrama dengan yang lain.
Bambang Yuliyanto adalah lelaki kelahiran Temanggung yang juga bekerja di kapal pesiar Ovation of The Seas sebagai petugas kebersihan. Pria ini telah lima tahun bekerja di kapal pesiar mengaku senang bekerja di kapal karena bisa traveling. Meski untuk soal jenjang karir, Bambang mengaku sedikit sulit untuk mendapat kenaikan.
Bambang mengaku sudah pernah melaut sampai Jerman dan Inggris. Ia memberikan tips, jika bekerja di kapal pesiar memilih bekerja di bagian stateroom (divisi petugas kamar), karena gaji yang didapat nantinya cukup besar.
Bekerja sebagai staf kapal memang banyak suka duka, jauh dari keluarga dan tanah kelahiran. Semua dilakukan untuk mencari penghasilan hidup yang lebih layak serta kesempatan untuk melihat luasnya dunia.
2024-10-23 13:25:08
2024-10-23 13:22:41
2024-09-18 22:04:48
2024-09-02 09:10:53
2024-08-15 13:14:43